Surabaya, reporter.com - Di Indonesia dilaporkan ada 131 anak mengidap gagal ginjal secara misterius. Di Surabaya masih belum ada laporan anak yang mengalami gagal ginjal yang harus dilakukan cuci darah.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan antisipasi kepada warganya, khususnya anak-anak agar tidak sampai terkena gagal ginjal. Jika pun nantinya ditemukan kasus gagal ginjal pada anak, bisa langsung melakukan pengobatan di RSUD milik Pemkot Surabaya."Dengan yang gagal ginjal semoga di Surabaya tidak ada, tapi kita sudah antisipasi. Jika itu terjadi maka pengobatannya dilakukan di RSUD dr Soewandhie dan RSUD BDH. Kita khususkan, jika ada yang sakit akan kita masukkan," kata Eri kepada wartawan di Kenjeran, Kamis (13/10/2022).
Eri juga sudah merapatkan dan meminta Dinas Kesehatan untuk rapat dengan seluruh RS di Surabaya. Jika nantinya ada pasien yang masuk ke RS agar tidak sampai ada penolakan, sehingga bisa langsung ditangani.
"Sebisa mungkin dilakukan pencegahan. Tapi sekarang tidak tahu apakah sedang terinfeksi gagal ginjal atau tidak. Kita lakukan pencegahan dengan sosialisasi untuk anak pencegahan gagal ginjal seperti apa. Kita minta semua puskesmas turun ke masyarakat memberikan sosialisasi," jelasnya.
Akan tetapi, RSUD milik pemkot belum tersedia cuci darah. Pihaknya masih menyiapkan dan diusahakan akhir tahun ini sudah bisa cuci darah di dua RSUD.
"Kalau cuci darahnya belum ada, masih kita siapkan. Tapi ada beberapa tempat dan kita kerja sama dengan RS. Semoga tahun ini ala
Jika warga ber KTP Surabaya anaknya mengalami gagal ginjal tak perlu memikirkan biaya perawatan dan pengobatan. Karena sudah ditanggung BPJS dengan menunjukkan KTP Surabaya saja.
"Kalau warga Surabaya kan ditanggung BPJS semua. Kalau KTP Surabaya gratis, ga usah menunjukkan kartu BPJS lagi. Makanya aku sempat ngamuk, lha lapo aku perlu kartu BPJS orang KTP tok cukup, BPJS seng ngetutno aku. Nek ga yo ga tak bayar, bayar liyane po o," tegas Eri.
Eri juga berpesan kepada orang tua Surabaya agar lebih memperhatikan kesehatan anaknya. Selain itu juga kebiasaan hingga makanan dan minuman yang dikonsumsi sang buah hati.
"Saya minta tolong betul kepada orang tua di Surabaya untuk lebih mengerti dan lebih paham kepada kondisi putra-putrinya. Saya juga minta tolong dijaga. Gagal ginjal ini kan pengaruhnya banyak, dari makanan, minuman, lingkungan yang harus dijaga. Saya minta puskesmas lebih gencar melakukan sosialisasi terhadap pencegahan gagal ginjal ini," pungkasnya.
Social Header