Malang, reporter.com - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Drs. Toni Harmanto, M.H. bersama Pejabat Utama Polda Jatim dan Wakapolres Malang Kompol Rizky Tri Putra melakukan silaturahmi dengan Tokoh Agama, yakni KH Romo Ahmad Soeroso, pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Rejo Darul Mustofa, Desa Putukrejo, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Rabu (26/10/2022) sore.
Kedatangan Kapolda Jatim disambut hangat oleh Romo Soeroso bersama pengurus pesantren dan seluruh santri putra yang ada di pondok tersebut.
Kegiatan silaturahmi sore itu diawali dengan ramah tamah di dalam kediaman Romo Soeroso. Menjelang waktu shalat Ashar, Kapolda beserta Romo Soeroso dan rombongan bergeser menuju masjid di area pondok untuk melaksanakan ibadah sholat berjamaah. Kegiatan ibadah shalat Ashar itu dipimpin langsung oleh Irjen Pol Toni Harmanto sebagai imam shalat.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto dalam sambutannya silaturahmi mengatakan, selain memperkenalkan diri sebagai pucuk pimpinan di Polda Jatim, silaturahmi ini bertujuan untuk meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi antara Polri dengan Tokoh Agama.
“Semoga kedatangan saya bisa diterima disini, oleh para santri, dan di Jawa Timur semua, karena doa para santri mustajab betul,” ucap Kapolda Jatim di Ponpes Rejo Darul Mustofa, Rabu (26/10).
Irjen Pol Toni melanjutkan, pihaknya datang ke Kabupaten Malang untuk silaturahmi dan takziah kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan serta memberikan santunan. “Alhamdulillah atas ijin Allah SWT dapat mampir kesini,” Kapolda.
Lebih lanjut Kapolda berharap insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10) silam bisa ditangani secara bersama-sama dengan bantuan doa ulama dan para santri sekalian.
Sementara itu, KH Romo Ahmad Soeroso selaku pimpinan Ponpes Rejo Darul Mustofa menyampaikan ucapan terimakasih atas silaturahmi Kapolda bersama rombongan.
“Alhamdulillah kita selesai melaksanakan sholat Ashar berjamaah sore ini, diimami oleh Kyai Haji Kapolda Jatim,” tutur Romo Soeroso.
Di hadapan para santri Romo Soeroso juga memberi wejangan kepada para santrinya agar berhati-hati dalam bermedia sosial. Diketahui kemudian, pondok pesantren ini juga menerapkan aturan penggunaan telepon genggam, yaitu hanya diperbolehkan pada hari Minggu dengan waktu yang terbatas.
“Jika melihat medsos apabila ada berita miring terkait Kepolisian, jangan langsung dipercaya, sekarang lihat sendiri buktinya Kapolda Jatim kesini dan imami shalat Ashar”, pesan Romo Soeroso kepada para santri.
Dalam kesempatan yang sama, Romo Soeroso juga mengatakan bahwa peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan merupakan musibah yang dialami bersama. Pihaknya selaku pemimpin pondok pesantren tidak memperbolehkan satri untuk melakukan aksi turun ke jalan.
“Kewajibannya santri ya do’a dan ngaji, itu paling penting,” tutur Romo Soeroso.
"Kegiatan silaturahmi sore itu diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin Romo Soeroso, doa terbaik untuk seluruh yang hadir serta Kabupaten Malang dan Indonesia pada umumnya," Tuturnya (hum.red)
Social Header