Sidoarjo, reporter.com - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo merealisasikan ganti rugi penggantian material rumah kepada ratusan korban terdampak angin puting beliung yang terjadi (23/10) lalu. Angin puting beliung yang menerjang sejumlah desa di tiga kecamatan tersebut menyebabkan ratusan rumah rusak. Ketiga kecamatan itu yakni Sidoarjo, Buduran dan Taman.
Rabu (23/11), bantuan penggantian material rumah korban bencana diserahkan secara simbolis oleh Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor kepada warga Desa Sidokepung Kecamatan Buduran. Desa tersebut merupakan desa paling parah mengalami kerusakan. Bantuan simbolis diberikan kepada warga RT 40/07 Perumahan Oma Pesona Buduran.
"Kami ingin memastikan korban bencana angin puting beliung kemarin mulai dari Desa Jati kemudian Sidokepung dan Entalsewu serta di Taman merasakan kehadiran Pemerintah Kabupaten Sidoarjo," kata Gus Muhdlor di lokasi, Kamis (24/11/2022)
Gus Muhdlor menjelaskan bantuan yang berikan Pemkab Sidoarjo berupa uang tunai yang ditransfer langsung ke rekening korban. Pemkab Sidoarjo bekerjasama dengam Bank Jatim membuka rekening bagi korban bencana untuk proses pencairannya. Bantuan uang tunai itu merupakan penggantian material perbaikan rumah yang mengalami kerusakan.
"Penyerahan secara simbolis bantuan diberikan kepada 69 orang warga RT 40/07 Desa Sidokepung," jelas Gus Muhdlor.
Putra KH. Agoes Ali Masyhuri itu juga menyampaikan besaran bantuan nilai ganti rugi material rumah tidak sama. Hal tersebut disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. Dikatakannya, setelah dilakukan verifikasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo terdapat 477 rumah yang memenuhi syarat mendapatkan bantuan dari Pemkab Sidoarjo.
"Dari 600 korban, yang terverifikasi untuk memperoleh bantuan ada 477 rumah, yang lainnya hanya berdampak ringan sehingga butuh pembenahan sedikit dan selesai. Dan material pun akan diganti sesuai dengan standar satuan harga," tambahnya.
Pada kesempatan itu, bupati alumni SMAN 4 Sidoarjo menyampaikan permintaan maaf jika penyaluran bantuan untuk ganti rugi material rumah tidak bisa langsung karena memerlukan waktu verifikasi. Hal itu dilakukan agar penggantian ganti rugi material itu benar-benar sesuai dan tidak melanggar aturan. Penyerahan bantuan itu juga sesuai dengan batas tanggap darurat di lokasi bencana.
Gus Muhdlor menegaskan bahwa penanganan bencana sudah menjadi tanggung jawab pemerintah. Pemkab wajib hadir di tengah-tengah masyarakat, membantu warga yang tertimpa kesusahan. Hal itu untuk memastikan korban bencana tertangani dengan baik.
"Kepada empat desa yang kemarin tertimpa musibah, setelah melalui koordinasi RT/RW dan kepala desanya, tuntutan dan harapan warga korban bencana dapat direalisasikan Pemkab Sidoarjo," terangnya.
Sementara Kepala BPBD Sidoarjo Dwijo Prawito yang ikut mendampingi Bupati Sidoarjo saat menyalurkan bantuan menyampaikan, pihaknya segera menyalurkan bantuan berupa perbaikan rumah sesuai arahan Bupati Sidoarjo. Bantuan material bahan bangunan maupun bantuan uang pengganti pembelian bahan perbaikan yang telah dikeluarkan pemilik rumah juga sudah dalam proses penyaluran.
Dwijo juga menjelaskan, anggaran penanganan puting beliung ini yang telah dikeluarkan Pemkab Sidoarjo sebesar Rp 920 juta. Rinciannya untuk pembelian material bangunan sebesar Rp. 420 juta sedangkan yang Rp 500 juta untuk membantu perbaikan rumah sendiri di 3 kecamatan.
"Tanggap darurat bencana dilakukan mulai dari 23 Oktober sampai 5 Nopember. Karena waktu itu belum selesai pembagian materialnya, maka tanggap darurat bencana diperpanjang lagi sampai tanggal 19 Nopember. Setelah verifikasi selesai semua, kita baru bisa merealisasikan bantuan kepada warga," pungkasnya.
Social Header