Kediri, reporter.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri melalui Dinas Sosial membuka pendaftaran program pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi remaja putus sekolah di Bumi Panjalu. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu para remaja yang terpaksa putus sekolah untuk hidup mandiri dengan menjadi wirausahawan.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana melalui Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Dyah Saktiana menyampaikan pendaftaran pelatihan dibuka mulai 1-10 November 2022. Peserta yang lolos seleksi nantinya akan dibina di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Blitar, Jombang dan Bojonegoro, tergantung dari jenis pelatihannya.
"Jenis pelatihannya ada yang menjahit, bordir, tata rias, otomotif sepeda motor, pengelasan dan pertukangan kayu," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (7/11/2022).
Para peserta akan diberangkatkan pada Januari 2023 mendatang dan menjalani pelatihan selama enam bulan.
Lebih lanjut, Dyah merinci syarat peserta yang bisa mengikuti program pembinaan dan pelatihan keterampilan di antaranya remaja putus sekolah, bisa baca-tulis, berusia 15 sampai 21 tahun, dan belum menikah.
"Program pelatihan ini gratis, yang penting ada minat dan kesungguhan bukan karena paksaan," ungkapnya.
Dia menjelaskan kegiatan pelatihan ini dilakukan tiap tahun, berkolaborasi dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur. Tidak hanya mendapatkan keterampilan, usai mengikuti kegiatan, peserta juga akan diikutkan magang sesuai pelatihan keterampilan yang diikuti. Selain itu juga ada bantuan uang tunai untuk modal pembelian perlengkapan usaha bagi para peserta.
"Bagi yang membuka usaha sendiri kita monitoring, jika usahanya dua tahun bertahan akan ada tambahan modal lagi," tandasnya.
"Jenis pelatihannya ada yang menjahit, bordir, tata rias, otomotif sepeda motor, pengelasan dan pertukangan kayu," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (7/11/2022).
Para peserta akan diberangkatkan pada Januari 2023 mendatang dan menjalani pelatihan selama enam bulan.
Lebih lanjut, Dyah merinci syarat peserta yang bisa mengikuti program pembinaan dan pelatihan keterampilan di antaranya remaja putus sekolah, bisa baca-tulis, berusia 15 sampai 21 tahun, dan belum menikah.
"Program pelatihan ini gratis, yang penting ada minat dan kesungguhan bukan karena paksaan," ungkapnya.
Dia menjelaskan kegiatan pelatihan ini dilakukan tiap tahun, berkolaborasi dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur. Tidak hanya mendapatkan keterampilan, usai mengikuti kegiatan, peserta juga akan diikutkan magang sesuai pelatihan keterampilan yang diikuti. Selain itu juga ada bantuan uang tunai untuk modal pembelian perlengkapan usaha bagi para peserta.
"Bagi yang membuka usaha sendiri kita monitoring, jika usahanya dua tahun bertahan akan ada tambahan modal lagi," tandasnya.
Social Header