KEDIRI, Reporter.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri menyikapi serius informasi BMKG Klas I Juanda Sidoarjo mengenai cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur di akhir tahun 2022 hingga awal tahun 2023. Cuaca ekstrem yang dimaksud adalah hujan dengan intensitas lebat dan angin kencang.
Edi Suprapto Kepala BPBD Kabupaten Kediri melalui Johan Maras Ponda Kasi Logistik dan Kedaruratan mengimbau warga waspada dan jaga diri terhadap cuaca ekstrem di akhir tahun 2022 dan awal tahun 2023.
“Perlu kiranya meningkatkan kewaspadaan karena Kabupaten Kediri bagian dari wilayah rawan kebencanaan hidrometeorologi. Hujan ringan,sedang dan sangat lebat bisa terjadi di minggu ini. Hal ini berdasar analisa dari BMKG Klas I Juanda Sidoarjo,” jelasnya.
Jojo menambahkan, berdasar data dari BMKG Jawa Timur saat ini terjadi puncak musim penghujan. Memperhatikan kondisi dinamika atmosfer di Jawa Timur berpotensi meningkatkan intensitas cuaca ekstrem satu pekan kedepan.
“Monsun Asia menunjukkan aktivitas cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir adanya seruakan dingin(cold surger) disertai Cens (Cros Equatorial Northerly Surger) atau arus lintas ekuatorial yang mengindikasikan adanya aliran udara dingin dari Utara,” katanya.
Jojo menambahkan, angin dari utara tersebut masuk ke wilayah Indonesia melintasi ekuator yang dapat berdampak meningkatkan potensi curah hujan dan kecepatan angin di wilayah barat Indonesia termasuk Jawa Timur.
“Masih aktifnya La Nina dengan intensitas lemah, Madden Julian Oscilation (MJO),gelombang ekuatorial Rosby,gelombang atmosfer kelvin, pola konvergensi atau pertemuan massa udara serta kondisi suhu muka laut di perairan Jawa Timur masih hangat dengan anomaly 1,0 sampai dengan 2,5 derajat celcius,” lanjutnya.
Social Header