MAGELANG, Reporter.com – Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitasnya pada Jumat pagi (30/12). Gunung berstatus siaga sejak 5 November 2020 itu memuntahkan awan panas guguran dengan durasi 213.3 detik. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso menyatakan guguran awan panas terjadi pada pukul 06.55.
“Tercatat dalam seismograf dengan amplitudo 25 mm dan jarak luncurnya 900 meter ke arah barat atau Kali Putih,” katanya dalam keterangan tertulis. Awan panas guguran tampak dari pemantauan pos PGM Ngepos, Ngablak, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Secara meteorologi terpantau cuaca mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Sedangkan suhu udara 18-20 °C, kelembaban udara 75-97 persen, dan tekanan udara 915.9-1012 mmHg.
“Kecepatan angin di puncak Merapi 40 kilometer per jam. Selain itu gempa guguran tercatat empat kali dengan amplitudo 8-17 mm, durasi 31,4-119,3 detik. Gempa fase banyak sekali dengan amplitudo 8 mm, S-P : 0,5 detik, dengan durasi 7,9 detik. Gempa vulkanik dalam 22 kali dengan amplitudo 4-14 mm, S-P 0,2-1 detik, durasi 7,3-11,9 detik.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya. Meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Terakhir kali Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran pada 11 November. Jika dibandingkan kemarin, durasi lebih pendek yakni 135 detik. Sementara amplitudo 18 mm. Namun jarak luncurnya 100 meter lebih panjang ke arah Kali Boyong (barat daya).
(hum.ry)
Social Header