JAKARTA, Reporter.com 17/12/2022) – Jelang natal dan tahun baru (Nataru), Pemprov DKI Jakarta tengah memfokuskan untuk memastikan ketersediaan stok, memberikan jaminan, dan kestabilan harga. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati.
“Untuk ketersediaan stok pangan di Jakarta, secara hitungan neraca bahan pangan berada pada kondisi aman hingga Maret 2023 mendatang,” ujarnya dalam keterangannya kepada wartawan, dikutip Sabtu (17/12).
Eli mengatakan apabila terdapat angka yang tipis antara stok dan kebutuhan, biasanya hal tersebut terjadi untuk produk hortikultura seperti cabai. Sebab, cabai masuk dalam golongan bahan pangan yang tidak bisa ditahan lama
Sejauh ini, harga pangan di DKI diklaim masih terkendali menjelang Nataru. Hanya saja, ia mengakui bahwa harga telur masih mengalami kenaikan.
“Kenaikan harga dan ketersediaan telur dan cabai perlu diwaspadai. Karena selain tidak bisa ditahan lama, juga belum memasuki puncak panen,” jelas Eli.
Eli juga mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta melalui PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) aktif menjalin kerja sama atau kemitraan dengan daerah produsen untuk menstabilkan harga beras.
"Badan Pangan Nasional melalui Bulog sudah bekerja sama langsung dengan PT FSTJ untuk memastikan harga beras medium tidak lebih dari Rp 8.900 per kilogram,” kata Eli.
(hum.ry)
Social Header