Jakarta, reporter.com - Darurat banjir mematikan di Selandia Baru terus berlanjut hingga Minggu, 29 Januari 2023, setelah hujan deras melanda pulau utara negara itu, menyebabkan longsor, banjir bandang dan memutus jalan-jalan.
Auckland, kota terbesar Selandia Baru berpenduduk 1,6 juta, tetap memberlakukan keadaan darurat setelah mengalami hari paling basah pada Jumat, menyebabkan banjir yang menewaskan tiga orang. Satu orang masih hilang, kata polisi, Minggu.
Fokus kedaruratan telah berpindah ke selatan, dengan Distrik Waitomo – yang terletak sekitar 220 km dari Auckland – menyatakan keadaan darurat Sabtu malam.
Badan prakiraan cuaca, MetService, memperingatkan cuaca akan lebih buruk pada Senin dan Minggu di pulau utara itu, termasuk di Auckland di mana badai hebat kemungkinan terjadi. Hujan deras juga dapat menyebabkan banjir permukaan dan banjir bandang, tambah MetService.
Perubahan iklim yang menyebabkan episode-episode hujan deras menjadi lebih umum dan lebih intens, meskipun dampaknya bervariasi di berbagai wilayah. Menteri Perubahan Iklim James Shaw mencatat kaitannya dengan perubahan iklim pada Sabtu ketika ia mencuitkan dukungannya untuk orang-orang yang terdampak banjir.
Minggu, polisi mengatakan mereka membantu dengan penanganan lalu lintas dan penutupan jalan di kawasan itu setelah hujan deras “menyebabkan banyak yang tergelincir, banjir dan kerusakan jalan”.
Di dekat Bay of Plenty, banjir juga meluas, kata polisi, selain longsor yang menghantam sebuah rumah dan mengancam perumahan di lingkungan itu.
“Polisi meminta orang-orang di wilayah yang mengalami cuaca buruk untuk tidak bepergian ke jalan-jalan, banyak yang saat ini tidak dapat dilalui,” kata polisi.
Sementara itu, penerbangan-penerbangan kembali dijadwalkan di bandara Auckland, yang menutup operasional domestik dan internasional, Jumat. Air New Zealand mengatakan penerbangan internasional maskapai itu ke dalam dan ke luar Auckland akan dimulai Minggu sore.
Pada Sabtu, Perdana Menteri Chris Hipkins, yang baru menjabat kurang dari seminggu, terbang dengan helikopter di atas Auckland sebelum melihat rumah-rumah yang terdampak banjir. Ia menggambarkan dampak banjir di kota itu sebagai “yang belum pernah terjadi” dalam ingatan baru-baru ini.
Orang-orang membuat lebih dari 2000 telepon untuk bantuan dan 70 evakuasi di Auckland karena banjir, demikian dilaporkan New Zealand Herald, Sabtu. Media sosial, Jumat, menunjukkan para pemadam kebakaran, polisi dan staf pasukan keamanan menyelamatkan orang-orang dari rumah-rumah yang dilanda banjir dengan menggunakan tali dan perahu penyelamat. (red.Df)
Social Header