Surabaya, reporter.com - Ancaman disintegrasi bangsa yang saat ini terjadi tidak boleh dipandang sebelah mata karena merupakan bahaya laten bagi Negara Indonesia dimana dapat membuat perpecahan yang terjadi akibat adanya perbedaan ideologi, agama, budaya, kultur, struktural, demografi, politik dan ekonomi.
Bagi negara Multikultural - Multietnis seperti Indonesia fenomena disintegrasi bangsa dapat muncul kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja yang apabila dibiarkan dapat menimbulkan konflik berkepanjangan.
"Fenomena disintegrasi yang terjadi di Indonesia tidak boleh dipandang remeh atau sebelah mata karena merupakan cikal bakal dari perpecahan bangsa" tutur Fathur selaku Tokoh Aliansi Mahasiswa Indonesia Timur.
Beberapa contoh disintegrasi bangsa yang saat ini terjadi dapat dilihat dari adanya perilaku intolerasi, radikal, rasisme, terorisme dan separatisme yang dilakukan oleh beberapa kelompok. Terdapat beberapa kelompok yang perlu diwaspadai karena secara nyata melakukan berbagai kegiatan yang dapat memecah kesatuan bangsa Indonesia melalui penyebaran faham / ideologi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Front Pembela Islam (FPI), Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan lain sebagainya. Sementara disintegrasi bangsa secara nyata dapat dilihat dari adanya beberapa kelompok teroris - separatis seperti Jamaah Islamiyah (JI), Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Jamaah Ansarut Tauhid (JAT), Jamaah Ansharut Syariah (JAS), Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang mana kelompok diatas masih menunjukkan eksistensinya.
"Hingga saat ini masih terdapat kelompok yang berusaha memecah bangsa baik secara tidak langsung atau berusaha mengganti ideologi pancasila seperti HTI, FPI, AMP dan sebagainya serta juga ada yang secara nyata mengancam bangsa Indonesia seperti pemberontakan dari kelompok JI, JAD, JAT, JAS, OPM - KNPB" lanjut Fathur.
Fathur juga menyatakan bahwa Aliansi Mahasiswa Indonesia Timur Kota Surabaya secara tegas menolak adanya individu atau kelompok yang berusaha memecah belah bangsa Indonesia.
"Bahwa Aliansi Mahasiswa Indonesia Timur Kota Surabaya secara tegas menolak dan akan melawan segala bentuk disintegrasi serta perpecahan bangsa baik yang dilakukan oleh individu maupun kelompok"
Untuk melawan adanya disintegrasi atau perpecahan di Indonesia maka Fathur menghimbau seluruh eleman warga negara khusunya Mahasiswa asal Indonesia Timur harus menanamkan jiwa patriotisme, meningkatkan toleransi dan melawan berbagai kelompok yang melalukan kegiatan yang bertentangan dengan ideologi pancasila seperti kelompok radikal - teroris - separatis.
"Tentu demi melawan disintegrasi bangsa kita sebagai warga negara lebih khusus himbauan bagi Mahasiswa Indonesia Timur agar menanamkan jiwa NKRI harga mati dan selalu selektif dalam memilah kejadian disekitar kita untuk menghindari adanya propaganda dari kelompok radikal, teroris serta separatis yang mana bertentangan dengan ideologi pancasila" Pungkas Fathur. (red.team)
Social Header