Blora, reporter.com - Polres Blora telah mengamankan sebanyak 230 pemuda calon wisudawan dari salah satu perguruan silat yang melakukan konvoi kendaraan bermotor. Mereka diamankan karena dianggap mengganggu aktivitas masyarakat di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Minggu malam hingga Senin (30-31/7/2023).
Dari ratusan pemuda yang diamankan itu, tidak semuanya warga Blora. Diduga juga banyak yang berasal dari Kabupaten Bojonegoro.
Hal itu terlihat dari kendaraan bermotor yang diamankan, beberapa di antaranya berplat S Bojonegoro. Sedikitnya, ada 110 kendaraan bermotor yang selanjutnya dilakukan tindak penilangan.
Pengamanan dipimpin langsung oleh Kapolres Blora AKBP Agus Puryadi, Wakapolres Blora Kompol Riwayat Sosiyanto, dan Pejabat Utama Polres Blora juga bersinergi dengan TNI yang dipimpin oleh Komandan Yonif 410/Alugoro dan Komandan Kodim 0721/Blora.
“Kegiatan pengamanan yang berjalan mulai dari pukul 17.00 WIB hari Minggu hingga pukul 09.00 WIB Senin selesai dengan aman dan kondusif tidak ada kendala yang berarti,” ujar Kapolres Blora AKBP Agus Puryadi.
Dalam pengamaanan itu, Polres Blora turunkan 300 lebih personel untuk mengamankan jalur pelaksanaan kegiatan. Pihaknya mengatakan penilangan dilakukan bervariasi, ada yang knalpot brong, kendaraan tidak standar, tidak bawa surat kendaraan dan juga tidak bawa SIM.
“Kami lakukan pembinaan kepada para penggembira ini, kemudian identitas kami data menggunakan lembar AK 23 (lembaran yang biasa dipakai untuk sidik jari), kemudian kita panggil kepala desa, orang tua, dan guru untuk menjemput mereka di Polsek Cepu,” tutur Agus.
Kapolres menjelaskan, dari 230 pemuda yang diamankan tersebut bukan hanya warga Kabupaten Blora melainkan warga kabupaten tetangga. “Dari 230 yang diamankan, ada 5 perempuan dan 210 bukan warga kabupaten Blora, sedangkan warga Blora hanya sekitar 10 persen,” pungkasnya.
Sementara Kapolres Bojonegoro AKBP Rogib Triyanto saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp belum memberikan jawaban hingga berita ini ditulis.
Social Header