Mojokerto, reporter.com - Kebakaran lahan ilalang dan semak belukar di Gunung Bekel RPH Ngoro BKPH Penanggungan KPH Pasuruan, Jumat (11/8/2023) terbakar. Kebakaran yang terjadi di Petak 1 masuk Dusun Biting, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto tersebut seluas -+ 15,00 hektar.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, lahan yang terbakar ditumbuhi alang-alang dan semak belukar. “Yang terbakar sekitar 15 hektar, lahan alang-alang dan semak belukar,” ungkapnya, Sabtu (12/8/2023).
Masih kata Khakim, kebakaran diketahui sejak Jumat sekira pukul 15.30 WIB. Petugas gabungan dari TIM BPBD Kabupaten Mojokerto, Perhutani, Tim Pemadam Api Masyarakat Kedungudi, Koramil Trawas, Polsek Trawas, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), potensi relawan dan warga sekitar naik dan memadamkan api.
“Ada laporan kebakaran kami langsung upayakan pemadaman, petugas gabungan naik dan memadamkan api yang membakar lahan ilalang dan semak belukar. Memang angin cukup kencang karena pemadaman menggunakan alat manual sehingga membutuhkan waktu lama,” katanya.
Dengan menggunakan beberapa batang ranting pohon yang masih berdaun di bagian ujungnya, yang digunakan petugas sebagai ‘senjata’ untuk menaklukkan kobaran api yang melahap lahan ilalang dan semak belukar. Sekitar pukul 23.45 WIB api semakin mengecil dan masih dilakukan upaya pemadaman.
“Sekitar pukul 23.44 WIB api semakin mengecil. Luas A sekitar 15,00 hektar dan luas Petak 1 680,6 hektar. Belum diketahui penyebab kebakaran, namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Saat ini masih kemarau panjang dan masih rawan kebakaran sehingga dihimbau untuk pendaki supaya menjaga kelestarian alam,” ujarnya.
Pihaknya menghimbau kepada para pendaki agar menjaga kelestarian alam dan tidak membuang putung rokok sembarangan. Selain itu, pihaknya juga menghimbau untuk tidak membuat api unggun saat mendaki dan camping karena saat ini masih musim kemarau panjang.
“Tidak membuang puntung rokok sembarangan, tisak membuat api unggun bila tidak dperlukan karena semua itu bisa memicu terjadinya kebakaran. Dikarenakan di atas gunung saat bulan Agustus seperti saat ini, angin sangat kencang. Pasca kejadian ini, untuk sementara Gunung Bekel ditutup,” tegasnya. (red.IY)
Social Header