Gresik, reporter.com - Ibu di Gresik, Marita Sani (44) mengamuk. Pemicunya, sang anak 13 kali gagal ujian praktik SIM di Satpas Satlantas Polres Gresik.
Warga asal Perum Bunder Asri Gresik itu sempat mengadu ke petugas, ingin bertemu dengan Kasatlantas Polres Gresik. Tetapi dijawab tidak ada di tempat.
Merasa jengkel, akhirnya Marita Sani menyampaikan uneg-unegnya di Instagram dengan membuat video berdurasi 4 menit 57 detik. Video tersebut langsung viral di akun Instagram @loker_gresik ditonton ribuan orang.
“Saya tidak terima mau lapor ke Pak Kapolri meski sebelumnya adu mulut di Satpas Satlantas Polres Gresik,” ujar Marita Sani, Rabu (2/8/2023).
Dia menceritakan kejadian ini muncul berawal saat mengantar anaknya mengikuti ujian praktik SIM. Setelah menjalani prosedur, ternyata anaknya 13 kali tidak lulus ujian praktik SIM. Tidak ingin anaknya menjadi pemain sirkus. Selanjutnya meluapkan amarahnya.
“Anak saya 13 kali gagal. Ternyata imbauan Pak Kapolri tidak dipakai, aturannya masih sulit. Saya marah-marah,” ujarnya.
Terkait dengan kejadian ini, Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom membenarkan adanya pengajuan pemohon SIM atas nama Sudirman (49) suami ibu Marita Sani, dan anaknya Nur Muhammad Rivaldi (22).
Setelah ditelusuri dan diperiksa berkas yang bersangkutan ditemukan adanya tes uji praktik berulang atas nama Nur Muhammad Rivaldi.
“Kami sudah melaksanakan pengecekan langsung ke Satpas Satlantas Polres Gresik, dan melakukan evaluasi terhadap setiap tahapan dan mekanisme penerbitan SIM. Kemudian dilakukan pendataan khususnya bagi pemohon SIM yang sudah gagal dua kali. Tentunya kami juga tidak melepas perhatian begitu saja,” paparnya.
Adhitya pun menginstruksikan kepada petugas Satpas agar proaktif untuk dapat memfasilitasi pemohon SIM yang berulang kali gagal. Petugas diminta memberi pelatihan dengan program coaching clinic untuk membantu pemohon SIM yang kesulitan menjalankan ujian praktik.
“Masyarakat bebas menggunakan fasilitas ujian praktik ini saat sore hari, kami juga beri pendampingan di sana. Masyarakat yang mau latihan di sini akan kami bantu, serta diberi arahan dan program ini tidak dipungut biaya alias gratis,” tuturnya.
Alumni Akpol 2002 itu menyatakan kepada pemohon SIM juga proaktif bilamana sudah beberapa kali tidak lulus. “Sehingga, kami bisa memberi pelatihan dan prioritas lebih kepada yang bersangkutan,” kata dia.
Social Header