Sejumlah masyarakat saat menggelar demo teatrikal monolog di depan gedung dewan. |
PasuruanUsulan satu nama calon Penjabat Bupati Pasuruan mengundang kritikan dari sebagian warga yang menduga adanya unsur transaksional dalam proses pengusulan tersebut. Dalam respons atas hal ini, sejumlah warga melakukan demonstrasi teatrikal monolog di depan gedung DPRD Kabupaten Pasuruan.
Dalam aksi teatrikal tersebut, seorang pemimpin digambarkan duduk di kursi keagungannya dan kemudian ditemui oleh seseorang yang membawa sejumlah uang. Uang tersebut kemudian diberikan kepada pemimpin tersebut sebelum orang yang memberikannya melarikan diri.
Aksi tersebut juga melibatkan empat ekor bebek yang dimasukkan ke dalam kurungan, dan sangkarnya diwarnai dengan warna merah, hijau, kuning, dan biru, yang merupakan simbol warna dari beberapa partai politik.
Lujeng Sudarto, salah satu warga yang turut serta dalam demonstrasi tersebut, menyatakan kekecewaannya terhadap usulan satu nama calon Penjabat Bupati. Menurutnya, dari 50 anggota dewan dan tujuh fraksi yang ada, mengusulkan satu nama calon Penjabat Bupati menimbulkan dugaan adanya praktik transaksional dan keterlibatan politik yang berlebihan.
Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan, merespons kritikan tersebut dengan menyatakan bahwa usulan nama calon Penjabat Bupati Pasuruan berasal dari ketujuh fraksi yang ada. Dion menegaskan bahwa proses pengusulan telah dilakukan secara demokratis.
Dion juga menjelaskan bahwa bukan hanya ketujuh fraksi yang berhak mengusulkan nama, tetapi keempat unsur pimpinan di DPRD Kabupaten Pasuruan juga memiliki hak yang sama untuk mengusulkan nama calon Penjabat Bupati. Namun, hingga tanggal 7 Agustus, baik ketujuh fraksi maupun keempat unsur pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan tidak mengajukan dua nama calon lainnya.
“Saat ini, masih ada satu nama yang diusulkan, yakni Nurkholis, seorang ASN dari lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Hari ini, nama calon Penjabat Bupati Pasuruan akan kami kirimkan kepada Kemendagri,” ujar Dion saat diwawancarai di depan Gedung DPRD Kabupaten.
Dion juga berharap bahwa jika Nurkholis benar-benar ditunjuk sebagai Penjabat Bupati Pasuruan, dia dapat berhasil menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi oleh Pasuruan, terutama terkait isu tambang yang beberapa bulan belakangan ramai diperbincangkan di Kabupaten Pasuruan.
“Harapan kami kepada dr. Nurkholis, jika benar-benar ditunjuk, adalah agar beliau dapat menjadi Penjabat Bupati yang murni sebagai birokrat dan tidak terpengaruh oleh politik, dan bisa menjadi pemimpin yang benar-benar melayani masyarakat Kabupaten Pasuruan,” tambahnya.
(Red*Tim)
Social Header