Kepala Sekolah SMPN 1 Sukodadi, Harto, mengatakan Endang merupakan guru Bahasa Inggris yang mengajar di kelas IX.
"Itu guru putri Bu Endang juga sudah sepuh terus ngajarnya Bahasa Inggris kelas IX," ujar Harto kepada kumparan, Rabu (30/8).
Harto menyampaikan, saat ini Endang telah dipanggil oleh Dinas Pendidikan Lamongan dan dibebastugaskan sementara mengajar di SMPN 1 Sukodadi.
"Sekarang sudah ditarik ke Dinas (Pendidik Lamongan) untuk pembinaan. Karena kemarin kita sudah selesaikan permasalahannya, clear semua," katanya.
Harto menjelaskan, Endang sendiri juga ditugaskan sebagai tata tertib siswa di SMPN 1 Sukodadi mulai tahun ajaran 2023/2024.
Harto sendiri juga tidak mengetahui sudah berapa lama Endang mengabdi sebagai guru di sekolah tersebut.
"Aku di sini belum setahun (ditugaskan di SMPN 1 Sukodadi). Tahun ini (Endang) dijadikan ketertiban," katanya.
Lebih lanjut, Harto juga tidak mengetahui apakah Endang biasanya membawa mesin cukur rambut dalam menjalankan tugas sebagai tata tertib di sekolah itu.
Ia juga tidak bisa menjelaskan lebih detail kronologi karena sedang tidak berada di sekolah saat kejadian.
"Enggak ngerti (biasa bawa alat cukur atau tidak). Yang penting permasalahan sudah selesai, sudah clear," ungkapnya.
"Aku sendiri tidak melihat karena waktu kejadian kan rapat di korwil pramuka garuda. Kalau saya disuruh detail saya enggak berani," tambah dia.
Harto menambahkan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Lamongan akan melakukan pendampingan psikologis untuk menyembuhkan trauma para siswi yang menjadi korban.
"Besok pagi sudah siap dari DPPPA. Kemarin saya sudah bergerak cari di Lamongan tidak ada psikolog. Akhirnya saya ke RS Muhammadiyah ternyata enggak ada waktu akhirnya ya ke DPPPA itu. Tadi kita sudah ketemu Kepala Dinasnya, besok paling ke sini. Jadi anak itu biar cepat pulih kalau ada trauma," ujarnya.(red.nr)
Social Header