Depok, reporter.com - Altafasalya Ardnika Basya (23) memeragakan adegan menusuk mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Muhammad Naufal Zidan (19) dalam rekonstruksi kasus pembunuhan yang digelar Polres Metro Depok.
Altaf diketahui sempat menjejalkan jarinya ke mulut korban agar korban berhenti berteriak.
Pantauan detikcom di lokasi pembunuhan Zidan, Jalan Palakali, Kukusan, Beji, Depok, Selasa (22/8/2023), tampak Altaf memeragakan adegan menusuk Zidan. Ia menusuk sebanyak 2 kali.
Korban berusaha berteriak, namun Altaf memasukan tangan kiri tersangka ke dalam mulut korban. Hal itu menyebabkan kelingkin Altaf terluka.
Pantauan detikcom di lokasi pembunuhan Zidan, Jalan Palakali, Kukusan, Beji, Depok, Selasa (22/8/2023), tampak Altaf memeragakan adegan menusuk Zidan. Ia menusuk sebanyak 2 kali.
Korban berusaha berteriak, namun Altaf memasukan tangan kiri tersangka ke dalam mulut korban. Hal itu menyebabkan kelingkin Altaf terluka.
Selagi tangan kiri Altaf masih menyumpal mulut korban, tangan kanan Altaf meraih pisau yang terjatuh. Seketika Altaf menusuk leher korban.
"Korban sempat mengatakan 'maaf' dan 'terima kasih'," kata jaksa yang membacakan narasi rekonstruksi.
Altaf mendorong korban hingga kehilangan keseimbangan. Di sana Altaf terus menerus menusuk tubuh korban.
"30 tusukan," kata Altaf.
Selanjutnya korban terjatuh ke lantai. Gigitan korban ke tangan Altaf sudah mulai melonggar. Saat itu lah, Altaf berkesimpulan korban sudah tewas.
Setelah korban dipastikan tak bernyawa, Altaf mengambil sejumlah harta benda korban, mulai dari ponsel hingga laptop.
Sebelumnya, pembunuhan Zidan itu terjadi di kamar kosannya pada Rabu (2/8) sekitar pukul 18.30 WIB. Zidan tewas usai ditikam berulang kali oleh kakak tingkatnya di UI, Altaf.
Mayat Zidan baru ditemukan pada Jumat (4/8). Mayat ditemukan usai keluarga tak bisa menghubungi korban dan berinisiatif mengecek ke kos.
Mayat Zidan ditemukan dalam kondisi terbungkus plastik hitam. Polisi menyebut pembunuhan diduga dipicu Altaf yang terlilit utang pinjol hingga ingin merampas barang-barang korban.
Atas perbuatannya, Altaf dijerat sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana. Altaf terancam hukuman mati.(red.dn)
"Korban sempat mengatakan 'maaf' dan 'terima kasih'," kata jaksa yang membacakan narasi rekonstruksi.
Altaf mendorong korban hingga kehilangan keseimbangan. Di sana Altaf terus menerus menusuk tubuh korban.
"30 tusukan," kata Altaf.
Selanjutnya korban terjatuh ke lantai. Gigitan korban ke tangan Altaf sudah mulai melonggar. Saat itu lah, Altaf berkesimpulan korban sudah tewas.
Setelah korban dipastikan tak bernyawa, Altaf mengambil sejumlah harta benda korban, mulai dari ponsel hingga laptop.
Sebelumnya, pembunuhan Zidan itu terjadi di kamar kosannya pada Rabu (2/8) sekitar pukul 18.30 WIB. Zidan tewas usai ditikam berulang kali oleh kakak tingkatnya di UI, Altaf.
Mayat Zidan baru ditemukan pada Jumat (4/8). Mayat ditemukan usai keluarga tak bisa menghubungi korban dan berinisiatif mengecek ke kos.
Mayat Zidan ditemukan dalam kondisi terbungkus plastik hitam. Polisi menyebut pembunuhan diduga dipicu Altaf yang terlilit utang pinjol hingga ingin merampas barang-barang korban.
Atas perbuatannya, Altaf dijerat sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana. Altaf terancam hukuman mati.(red.dn)
Social Header