Langkat, reporter.web.id - Polisi mengungkap kondisi 15 murid SD di Langkat yang dicabuli JP (27) guru honorer saat jam pelajaran. Korban mengalami trauma dan ketakutan hingga tak mau datang ke sekolah.
Untuk pemulihan kondisi korban, polisi melakukan trauma healing. Diharapkan kondisi korban menjadi lebih baik pasca diberikan trauma healing.
"Hari ini, kami akan menggelar trauma healing bersama pihak terkait lainnya kepada para korban guru cabul kemarin," ujarnya, Jumat (13/10/2023).
Pasca kejadian itu terungkap, menurut Yudi, korban tidak mau masuk ke sekolah karena takut. "Bentrok trauma yang mereka alami, ketakutan masuk sekolah. Itu sudah sejak awal terungkap. Mereka sejauh ini belum masuk sekolah," tambahnya.
Di samping polisi juga sedang mendalami soal pelaku apakah memiliki kelainan seksual atau tidak. Sebab, korban tidak hanya siswa perempuan tetapi siswa laki-laki juga.
"Kalau soal itu, ini masih didalami," ucapnya.
Diketahui, guru SD yang honorer itu berinisial JP (27). Total murid yang dicabulinya ada 15 orang, di antaranya 4 murid laki-laki.
Yudi menyampaikan aksi bejat JP adalah meraba atau pun memegang kemaluan para korban. Pihaknya masih mendalami apakah sampai ada yang diperkosa atau tidak.
"Sejauh ini diketahui pencabulan itu sudah berlangsung sejak Agustus tahun ini," sebutnya.
JP ditangkap pada Senin (9/10) sekira pukul 10.00 WIB. Kebejatan guru ini terungkap ketika seorang siswi mengadu ke ayahnya.
"Perbuatan guru honorer di SD negeri ini berawal dari seorang siswi yang mengadu ke ayahnya pada Senin (9/10)," kata Yudi kepada, Rabu (11/10). (red.IY)
Social Header