Surabaya, reporter.web.id - Era globalisasi bak dua sisi mata uang. Di satu sisi, arus informasi dan kemudahan akses semakin besar. Namun, di sisi lain globalisasi membawa dampak besar terhadap perubahan iklim.
Ancaman global boiling kian nyata di tengah tumbuh pesatnya industri. Hal ini menjadi perhatian serius bagi PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Jatimbalinus. Salah satunya melalui Program Unggulan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL)
Tak cuma memajukan perekonomian masyarakat melalui UMKM, Pertamina juga concern terhadap lingkungan. Beragam inovasi digulirkan sebagai wujud komitmen memajukan ekonomi hijau di bumi pertiwi. Mulai dari pusat usaha pertanian terpadu (Satu Padu), Executive Summary Program, hingga membina mitra unggulan.
Section Head Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Taufiq Kurniawan mengatakan, program itu dilakukan secara sistematis, apik, dan berdampak pada masyarakat serta lingkungan. Tak ayal, kian banyak warga dan mitra binaan yang merasakannya secara langsung.
"Pada program Satu Padu misalnya, kami menciptakan lapangan pekerjaan baru, ketahanan pangan, menjaga ekosistem lingkungan, sampai mengurangi angka warga miskin di kelurahan Jambangan," kata Taufiq, Selasa (31/10/2023).
Salah satu inovasi yang dilakukan adalah mengolah kacang sacha inchi menjadi omega. Mengingat, kacang bintang yang berasal dari hutan tropis Amazon itu belum banyak dibudidayakan banyak orang. Padahal, di dalamnya terkandung sumber omega 3, 6, dan 9, serta bermanfaat bagi produk kosmetik dan kesehatan.
Hal itu diamini salah satu warga yang ikut program Satu Padu, Nurisyaroh. Menurutnya, masyarakat bisa lebih mandiri dan mendapatkan ilmu baru di bidang pertanian.
"Masyarakat bisa lebih tahu dan memahami bagaimana mengembangkan pertanian, peternakan, dan perikanan. Mulai dari pembibitan, sampai menciptakan mini agro wisata terpadu," ujar warga Jambangan 7B, Surabaya itu.
Selain itu, PT Pertamina Patra Niaga juga telah menggalakkan program Jelajah Edukasi Masyarakat Pegiat Bambu Papring atau Jemparing Wangi. Dalam program tersebut, masyarakat lebih teredukasi, meningkatkan perekonomian dan UMKM, hingga perbaikan lingkungan melalui konservasi tanaman bambu dan pengembangan pirolisis serta green house.
Tak hanya itu, PT Pertamina Patra Niaga juga mengembangkan Green Ekokraf Asik. Seperti namanya, program ini menguatkan dan mengembangkan kelompok jahit, pewarnaan alam untuk batik, hingga kolaborasi kreasi batik dan jahit dengan pagelaran budaya di pasir putih. Alhasil, tercipta lah social enterpreneurship ekonomi kreatif dan perluasan UMKM kampung batik.
Semua program yang dijalankan itu hingga kini sangat berdampak positif bagi masyarakat. Bahkan, sudah ada 9 mitra binaan unggulan di Jatim yang diberi pendanaan usaha mikro kecil dan sukses.
"Ini semua kami persembahkan bagi Tanah Air kita, Indonesia. Demi harumnya Bumi Pertiwi," tukas Taufiq.(read.al)
"Masyarakat bisa lebih tahu dan memahami bagaimana mengembangkan pertanian, peternakan, dan perikanan. Mulai dari pembibitan, sampai menciptakan mini agro wisata terpadu," ujar warga Jambangan 7B, Surabaya itu.
Selain itu, PT Pertamina Patra Niaga juga telah menggalakkan program Jelajah Edukasi Masyarakat Pegiat Bambu Papring atau Jemparing Wangi. Dalam program tersebut, masyarakat lebih teredukasi, meningkatkan perekonomian dan UMKM, hingga perbaikan lingkungan melalui konservasi tanaman bambu dan pengembangan pirolisis serta green house.
Tak hanya itu, PT Pertamina Patra Niaga juga mengembangkan Green Ekokraf Asik. Seperti namanya, program ini menguatkan dan mengembangkan kelompok jahit, pewarnaan alam untuk batik, hingga kolaborasi kreasi batik dan jahit dengan pagelaran budaya di pasir putih. Alhasil, tercipta lah social enterpreneurship ekonomi kreatif dan perluasan UMKM kampung batik.
Semua program yang dijalankan itu hingga kini sangat berdampak positif bagi masyarakat. Bahkan, sudah ada 9 mitra binaan unggulan di Jatim yang diberi pendanaan usaha mikro kecil dan sukses.
"Ini semua kami persembahkan bagi Tanah Air kita, Indonesia. Demi harumnya Bumi Pertiwi," tukas Taufiq.(read.al)
Social Header