Flores Timur, reporter.web.id - Operasi pengangkatan peluru di pinggang kiri YS (38), warga Desa Geliting, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), berjalan lancar. YS sebelumnya diduga terkena timah panas dari anggota Polsek Kewapante, Kamis (12/9/2023).
Hal itu disampaikan keluarga korban saat dikonfirmasi detikBali, Sabtu (14/10/2023). Disebutkan, kondisi YS kini mulai membaik."Sudah selesai operasi pengangkatan peluru selama lebih kurang tiga jam. Sudah sadar dan sedang menjalani perawatan lanjutan," ujar Fridus.
Fridus mengatakan proyektil sudah diserahterimakan kepada pihak kepolisian.
"Proyektil sudah serah terima disaksikan keluarga dari dokter bedah ke pihak kepolisan diwakili polisi Rudi," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sikka AKBP Hardi Dinata mengatakan YS bukan ditembak, tetapi diduga terkena pantulan proyektil peluru.
"Masyarakat ini diduga kena pantulan proyektil peluru dari tembakan peringatan yang dilepaskan ke atas oleh anggota Polsek Kewapante," ujar Kapolres Sikka Hardi Dinata, Jumat (13/9/2023).
Dia menerangkan sekitar pukul 17.00 Wita, anggota Polsek melihat warga berkumpul dan melakukan judi sabung ayam di Pasar Wairkoja.
Melihat hal tersebut, anggota Polsek membubarkan perjudian dengan cara melepaskan tembakan peringatan ke atas sebanyak dua kali.
Setelah melepaskan tembakan, sejumlah polisi masih berjaga di daerah itu selama satu jam.
Saat itu, Hardi melanjutkan, tidak ditemukan ada warga yang terluka atau tergeletak.
"Ternyata sekitar pukul 19.30 Wita, baru dapat informasi bahwa ada masyarakat yang terkena peluru rikoset," pungkasnya.(red.IY)
"Proyektil sudah serah terima disaksikan keluarga dari dokter bedah ke pihak kepolisan diwakili polisi Rudi," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sikka AKBP Hardi Dinata mengatakan YS bukan ditembak, tetapi diduga terkena pantulan proyektil peluru.
"Masyarakat ini diduga kena pantulan proyektil peluru dari tembakan peringatan yang dilepaskan ke atas oleh anggota Polsek Kewapante," ujar Kapolres Sikka Hardi Dinata, Jumat (13/9/2023).
Dia menerangkan sekitar pukul 17.00 Wita, anggota Polsek melihat warga berkumpul dan melakukan judi sabung ayam di Pasar Wairkoja.
Melihat hal tersebut, anggota Polsek membubarkan perjudian dengan cara melepaskan tembakan peringatan ke atas sebanyak dua kali.
Setelah melepaskan tembakan, sejumlah polisi masih berjaga di daerah itu selama satu jam.
Saat itu, Hardi melanjutkan, tidak ditemukan ada warga yang terluka atau tergeletak.
"Ternyata sekitar pukul 19.30 Wita, baru dapat informasi bahwa ada masyarakat yang terkena peluru rikoset," pungkasnya.(red.IY)
Social Header