KEDIRI, reporter.web.id - Bappeda Kota Kediri menggelar review pelaksanaan 8 aksi konvergensi tahun 2023 sekaligus mengawali pelaporan aksi 1 dan 2 percepatan penurunan stunting tahun 2024.
Kepala Bappeda Kota Kediri Chevy Ning Suyudi menjelaskan, untuk memaksimalkan kualitas pelaporan aksi konvergensi 1 dan 2 tahun 2024 sekaligus memberi perbaikan penilaian kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
Dijelaskan, Aksi 1 berupa analisis situasi yang merupakan titik krusial perencanaan sebagai dasar intervensi program.
Selanjutnya Aksi 2 yakni Penyusunan Rencana Kegiatan.
Untuk diketahui, pada 2023 lalu Pemkot Kediri berhasil meraih terbaik ke 2 dalam Penilaian Kinerja Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Provinsi Jawa Timur.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, instrumen penilaian kinerja percepatan stunting tahun ini akan lebih detail dan menuntut kualitas data yang baik.
Prestasi Kota Kediri dalam penanganan stunting mendapat peringkat ke 2 dan untuk mempertahankan prestasi ini memerlukan orkestrasi bersama seluruh OPD dan pemangku kepentingan.
"Kami berharap dalam peningkatan kualitas pelaporan aksi konvergensi yang juga digunakan sebagai indikator penilaian seluruh OPD pengampu dapat menyajikan data yang berkualitas," jelas Chevy, Jumat (19/4/2024).
Diungkapkan, telah banyak program dan inovasi yang digagas Pemkot Kediri untuk mencegah stunting.
Program tersebut memberikan tablet tambah darah pada remaja putri, mencegah terjadinya pernikahan dini, program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), memberikan penyuluhan kepada calon pengantin dan ibu hamil, serta monitoring tumbuh kembang balita melalui posyandu.
Saat ini Pemkot Kediri telah membangun portal Satu Data untuk manajemen data stunting hingga level kelurahan sehingga memudahkan monitoring kondisi balita stunting di Kota Kediri.
Sebagai sarana monitoring evaluasi, aplikasi Arc Gis yang menunjukkan sebaran dan kondisi kesehatan lingkungan balita stunting juga dapat dipotret.
“OPD semua yang terlibat kita hadirkan, ini tentunya untuk menyamakan persepsi dan komitmen yang akan kita bangun untuk menekan angka stunting,” jelasnya.
Chevy menyampaikan progres penurunan stunting berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Kediri angka penurunan stunting mencapai 18 persen.
“Sejak ditetapkan lokus stunting awal tahun 2023, jumlah balita stunting di Kota Kediri 941 anak. Angka itu kemudian turun menjadi 771 anak pada akhir 2023. Ini terus kita upayakan dengan melakukan penanganan balita stunting dan mencegahnya dari mulai remaja putri,” jelasnya.
Diharapkan melalui kegiatan ini para TPPS tetap konsisten dalam melaksanakan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting sehingga mendapatkan hasil yang optimal dan mewujudkan zero stunting di Kota Kediri.(red.Al)
Social Header